by novi hadiransyah | Sep 3, 2016 | mhs
Oleh Toni Haryanto, Mahasiswa Semester I, Teknik Informatika, Universitas Timbul Nusantara
Banyak orang ternyata suka bikin rencana. Lalu besoknya bikin lagi. Besoknya bikin lagi. Tapi nggak ada satu pun yang jadi. Mengapa bisa begitu? Florence Litteur, penulis buku laris “Personality Plus”
menguraikan, ada 4 sifat dasar atau karakter manusia. Kalau semua sudah dipahami, kita akan sangat terbantu sekali berhubungan dengan berbagai macam karakter
atau tipe kepribadian orang lain.
Kita jadi mengerti mengapa seorang suami tiba-tiba marah sekali ketika meja kerjanya yang sebelumnya
berantakan kita atur menjadi rapi. Kita juga akan mudah memahami mengapa seseorang begitu gampang
berjanji… dan hebatnya, dengan mudah pula ia lupa, “Oh ya, saya lupa” katanya sambil tertawa santai. Kita
juga akan mudah mengerti mengapa seorang istri nggak mau dengar sedikitpun pendapat suaminya, tak mau
kalah, terus saja mempertahankan diri, selalu merasa benar dengan pendapatnya dan makin sengit bertengkar
kalau kita mau coba-coba untuk mengalahkannya.
Apa saja 4 karakter kepribadian tersebut?
Yang pertama, kata Florence adalah tipe kepribadian Sanguinis, “Yang Populer”. Mereka yang memiliki
karakter ini cenderung ingin populer, ingin disenangi oleh orang lain. Hidupnya penuh dengan bunga warnawarni.
Mereka senang sekali bicara tanpa bisa dihentikan. Gejolak emosinya bergelombang dan
transparan. Pada suatu saat ia berteriak kegirangan, dan beberapa saat kemudian ia bisa jadi menangis
tersedu-sedu. Namun sifat manusia tipe sanguinis ini sedikit agak pelupa, sulit berkonsentrasi, cenderung
berpikir `pendek’, dan hidupnya serba tak beratur. Jika suatu kali anda lihat meja kerja pegawai anda
cenderung berantakan, agaknya bisa jadi ia seorang yang punya kepribadian sanguinis. Kemungkinan besar ia
memiliki sifat dasar kurang mampu berdisiplin dengan waktu, sering lupa janji apalagi bikin planning/rencana.
Menariknya, kalau diminta melakukan sesuatu, ia dengan cepat mengiyakannya dan terlihat sepertinya
betul-betul hal itu akan ia lakukan. Dengan semangat sekali ia buktikan bahwa ia bisa dan akan segera
melakukannya. Tapi percayalah, beberapa hari kemudian ia tak lakukan apapun juga.
Lain lagi dengan tipe kepribadian kedua, yang sering disebut karakter melankoli, artinya “Yang Sempurna”.
Karakter manusia golongan ini sangat berseberangan dengan tipe sanguinis. Sifat dasarnya cenderung serba
teratur, rapi, terjadwal, tersusun sesuai pola. Umumnya manusia dengan tipe kepribadian ini suka dengan faktafakta,
data-data, angka-angka dan sering sekali memikirkan segalanya secara mendalam.
Dalam sebuah pertemuan, orang sanguinis selalu saja mendominasi pembicaraan, namun manusia
melankoli cenderung menganalisa, memikirkan, mempertimbangkan, lalu kalau bicara pastilah apa
yang ia katakan betul-betul hasil yang ia pikirkan sudah secara mendalam.
Orang dengan sifat melankoli selalu ingin serba sempurna. Segala sesuatu ingin teratur. Karena itu
jangan heran jika balita anda yang “melankoli” tak ‘kan bisa tidur hanya gara-gara selimut yang
membentangi tubuhnya belum tertata rapi. Dan jangan pula coba-coba mengubah isi lemari yang
telah disusun istri melankoli anda, sebab betulbetul ia tata-apik sekali, sehingga warnanya,
jenisnya, klasifikasi pemakaiannya sudah ia perhitungkan dengan rapi. Kalau perlu ia tuliskan
satu per satu tata letak setiap jenis pakaian tersebut. Ia akan dongkol sekali kalau susunan itu
tiba-tiba jadi berubah.
Tipe Ketiga, adalah manusia Koleris, artinya “Yang Kuat”. Mereka dengan tipe kepribadian ini suka
sekali mengatur orang, suka tunjuk-tunjuk atau perintah-perintah orang, bahkan orang tuanya
sekalipun. Ia tak ingin ada penonton dalam aktivitasnya. Bahkan tamu pun bisa saja ia suruh
melalukan sesuatu untuknya. Akibat sifatnya yang `bossy’ itu, banyak orang koleris kurang disenangi
teman. Orang-orang berusaha menghindar, menjauh agar tak jadi korban karakternya yang
suka ngatur dan tak mau kalah itu.
Akan tetapi karakter koleris ini senang dengan tantangan dan suka petualangan. Mereka merasa,
“hanya saya yang bisa menyelesaikan segalanya; tanpa saya berantakan semua“. Karena itu mereka
terlihat “goal oriented”, tegas, kuat, cepat dan tangkas mengerjakan sesuatu. Baginya tak ada
istilah tidak mungkin. Seorang wanita koleris, bisa jadi mau dan berani diajak naik tebing, memanjat
pohon, bertarung ataupun memimpin peperangan. Kalau ia sudah kobarkan semangat “ya pasti jadi…”
maka hampir dapat dipastikan apa yang akan ia lakukan akan tercapai seperti yang ia katakan. Ia
tak mudah menyerah, tak mudah mengalah.
Beda sekali dengan jenis atau tipe keempat,
Phlegmatis, sang “Pecinta Damai”. Kelompok ini tak suka konflik, karena itu disuruh apa saja ia mau
lakukan, sekalipun ia sendiri nggak suka. Baginya kedamaian adalah segala-galanya. Jika timbul
masalah atau pertengkaran, ia akan berusaha mencari solusi yang damai tanpa timbul
pertengkaran. Ia mau merugi sedikit atau rela sakit, asalkan masalahnya nggak terus berkepanjangan.
Kaum dengan karakter phlegmatis ini, biasanya kurang bersemangat, kurang teratur dan tampak serba dingin.
Cenderung diam, kalem, tapi kalau memecahkan masalah umumnya akan sangat menyenangkan.
Dengan sabar ia mau jadi pendengar yang baik. Tapi kalau disuruh mengambil keputusan sendiri, ia akan
terus menunda-nunda. Kalau anda lihat tiba-tiba ada sekelompok orang berkerumun mengelilingi satu orang
yang asyik bicara terus, maka pastilah para pendengar yang berkerumun itu orang-orang phlegmatis, sedang
yang bicara tentu saja sang Sanguinis.
Terkadang sedikit serba salah berurusan dengan para phlegmatis ini. Ibarat keledai, “kalau didorong
ngambek, tapi kalau dibiarin nggak jalan“. Jadi kalau anda punya staf atau pegawai phlegmatis, anda harus
rajin memotivasinya sampai ia termotivasi sendiri oleh dirinya.
Anda masuk tipe apa? Coba pelajari dan amati istri, suami atau anak-anak anda, apa karakter mereka?Anda
akan mulai mengerti mengapa suami-istri-anak-rekan anda bertingkah laku “seperti itu” selama ini. Dan anda
pun akan tertawa sendiri mengingat-ingat berbagai perilaku dan kejadian selama ini.
Ya, tapi apakah persis begitu? Tentu saja tidak. Florence Litteur, berdasarkan penelitiannya bertahuntahun
telah melihat bahwa ternyata 4 sifat dasar manusia itu pada hakikatnya juga dimiliki oleh setiap
manusia. Yang berbeda hanyalah kadarnya. Oleh sebab itu muncullah beberapa kombinasi watak karakter manusia.
Ada orang yang tergolong Koleris Sanguinis. Artinya kedua watak itu dominan dalam mempengaruhi cara
kerja dan pola hubungannya dengan orang lain. Di sekitar kita banyak sekali orang-orang koleris sanguinis
ini. Ia suka mengatur-atur orang, tapi juga senang bicara (dan mudah juga jadi pelupa).
Ada pula golongan Koleris Melankolis. Mungkin anda akan kurang suka bergaul dengan dia. Bicaranya dingin,
kalem, kaku, suka mengatur, tak mau kalah dan kalau bicara kadang kerasa agak menyakitkan (walau mungkin
sebetulnya ia tak bermaksud begitu).
Setiap jawaban anda selalu ia kejar sampai mendalam. Sehingga serasa diintrogasi, sebab memang ia ingin
kondisi sempurna, mengetahui secara lengkap dan mendalam. Menghadapi orang koleris melankolik, anda
harus fahami saja sifatnya yang memang begitu lalu sedikit naikkan tingkat kesabaran anda. Yang penting
sekarang anda tahu, bahwa ia sebetulnya juga baik, walau tampak di permukaan kadang kurang simpatik,itu saja.
Lain lagi dengan kaum Phlegmatis Melankolis.
Pembawaannya diam, tenang, tapi ingat… semua yang anda katakan, akan ia pikirkan, ia analisa. Lalu
saat mengambil keputusan pastilah keputusannya berdasarkan perenungan yang mendalam dan ia pikirkan matang-matang.
Banyak lagi tentunya kombinasi-kombinasi yang ada pada tiap manusia. Akan tetapi yang penting adalah
bagaimana memanfaatkannya dalam berbagai aktivitas hidup kita.
Jika suami istri saling mengerti sifat dan watak ini, mereka akan cenderung berusaha memaafkan
pasangannya. Lalu berusaha untuk menyikapinya secara bijaksana.
Begitu pula saat menerima calon pegawai. Untuk bidang-bidang yang membutuhkan tingkat ketelitian
dan keteraturan yang tinggi, jauh lebih baik anda tempatkan orang-orang yang melankolik sempurna.
Sedang di bagian promosi, iklan, resepsionis, MC, humas, wiraniaga, tentu jauh lebih tepat anda
tempatkan orang-orang koleris sanguinis. Tapi jangan coba posisikan orang-orang phlegmatis di
bagian penagihan ataupun penjualan. Hasilnya mungkin akan mengecewakan.
Begitulah, manusia memang sangat beragam. Muncul sedikit tanda tanya, diantara semua watak itu, mana yang paling baik?
Jawabannya, menurut Florence, tak ada yang paling baik. Semuanya baik. Tanpa manusia sanguinis,
dunia ini akan sepi. Tanpa orang melankoli, mungkin tak ada kemajuan di bidang riset, keilmuan dan
budaya. Tanpa kaum koleris, dunia ini akan berantakan tanpa arah dan tujuan. Tanpa sang
phlegmatis, tiada orang bijak yang mampu mendamaikan dunia.
Yang penting bukan mana yang terbaik. Sebab kita semua bisa mengasah keterampilan kita berhubungan
dengan orang lain (interpersonal skill).
Seorang yang ahli dalam berurusan dengan orang lain (memiliki people skill), ia akan mudah beradaptasi
dengan berbagai watak itu. Ia tahu bagaimana menghadapi sifat pelupa dan watak acaknya kaum
sanguinis, misalnya dengan memintanya untuk selalu buat rencana dan memintanya melakukan segera. Ia
pun jago memanas-manasi (menantang) potensi orang koleris mencapai goal-nya, atau membakar
sang phlegmatis agar segera bertindak saat itu juga.
by novi hadiransyah | Sep 3, 2016 | mhs
Jakarta-Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan, telah mengirim surat edaran larangan melakukan ospek dengan kekerasan. Larangan tersebut ditujukan kepada perguruan tinggi negeri maupun swasta.
Nasir menyebutkan, bagi perguruan tinggi yang tidak menaati peraturan, akan mendapat sanksi akademik dari perguruan tinggi masing-masing. Pasalnya, setiap perguruan tinggi memiliki rambu masing-masing.
“Tidak ada ospek menggunakan kekerasan. Sudah ada surat edaran. Jika masih melanggar akan terkena sanksi akademik,” kata Nasir yang ditemui di usai Rapat Penetapan Perubahan Alokasi RAPBN Perubahan 2016 sesuai pembahasan di Badan Anggaran (Bangar) di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin, (27/6).
Dia mengatakan, ospek berbau kekerasan hanya berlaku pada zaman dulu saat dirinya kuliah. Untuk saat ini, tuturnya, tidak boleh terjadi lagi, karena sekarang sudah digital. Dia menuturkan, ketika kuliah diospek selama satu minggu dan harus berangkat jam 04.00 pagi dan pulang 10.00 malam dengan pakaian yang tidak pernah diganti.
Sementara itu, untuk atribut ospek yang tidak ada tekanan hanya sebatas indentitas, menurut Nasir, masih sah-sah saja. Namun, jika ada unsur penekanan dan intimidasi yang membebankan calon mahasiswa tidak diperkenankan.
Dia menuturkan, ketika menjabat sebagai dekan di Universitas Diponegoro (Undip), ia pernah mengeluarkan mahasiswa. “Saya pernah skorsing mahasiswa selama satu tahun, jadi sanksi itu balik lagi pada perguruan tinggi masing-masing, tetapi secara umum dengan keras melarang adanya ospek penuh perpeloncoan,” tandasnya.
Maria Fatima Bona/PCN
BeritaSatu.com
by novi hadiransyah | Sep 2, 2016 | mhs
LAMPUNG – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir hadir pada malam seni dan sekaligus membuka silaturahmi Simposium Nasional Akuntansi (SNA) ke-XIX di gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Lampung (Unila), Kamis (24/8) malam.
Acara Simposium ini dihadiri para akuntan dari berbagai daerah dan berbagai lembaga di Indonesia. Pada Malam silaturahmi ini meriah dan ditampilkan banyak kesenian daerah asli lampung yang dibawakan oleh mahasiswa seni Universitas Lampung.
Rektor Unila Hasriadi Mat Akin dalam sambutannya mengatakan bahwa SNA adalah ajang bergengsi yang dihadiri oleh berbagai praktisi akuntansi. “Merupakan suatu kehormatan bagi Unila dapat menjadi tuan rumah bagi SNA kali ini. Saya berharap SNA ini dapat memberikan solusi yang konkret untuk memecahkan berbagai masalah di era ini. Sekaligus bagi Perguruan Tinggi dapat menghasilkan akuntan-akuntan yang andal,” ucapnya.
Menteri Nasir mengatakan bahwa acara SNA merupakan acara yang sudah lama dilaksanakan di Indonesia dan dijadikan sebagai wadah bagi para akuntan untuk saling bersilaturahmi serta bertukar pikiran serta ide agar akuntan selalu update akan kemajuan dunia akuntansi, dan semakin kompeten di bidangnya.
“Bila kita tidak selalu mengikuti kemajuan di bidang akuntansi. Maka kita akan tergilas oleh kemajuan tersebut. Oleh karenanya, kita harus terus dorong pendidikan profesi seperti ini agar terus berkembang dan menghasilkan lulusan yang andal. Saya juga ucapkan terimakasih kepada panitia Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang sudah membuat acara ini, karena artinya ikut membantu kita semua untuk memajukan pendidikan profesi di Indonesia,” imbuhnya.
Tambah Ilmu Bagi Mahasiswa
Simposium ini juga diharapkan bermanfaat bagi calon-calon akuntan, terutama para mahasiswa yang sedang mengambil program studi akuntansi dan Ekonomi Bisnis pada umumnya.
Seperti yang dituturkan oleh Eka Fitriantika mahasiswi semester 5 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. Menurutnya dengan adanya SNA ke-XIX di Unila dampaknya akan menambah pengetahuan mahasiswa. “Jadi lebih tahu program-program atau ilmu-ilmu baru untuk bidang akuntansi. Apalagi dasar-dasar akuntansi kami dapatkan di FEB ini,” tuturnya.
Rangkaian acara seminar ilmiah dan acara lainnya pada SNA ke-XIX berlangsung sejak dari tanggal 24-27 Agustus 2016. (Dzi)
www.dikti.go.id
by novi hadiransyah | Sep 2, 2016 | mhs
Serpong- Soft launching Gerakan Indonesia Menulis menuju Indonesia Emas oleh Staff Ahli Bidang Relevansi dan Produktivitas Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Agus Puji Prasetyono, dipandang perlu untuk membangun karakter (character building) Insan IPTEK serta meningkatkan motivasi para peneliti, perekayasa, pranata nuklir dan fungsional lainnya.
Acara yang digelar di Auditorium Graha Widya Bakti Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan, Selasa (30/8) ini mempunyai tema “Pembangunan Karakter Melalui Gerakan Indonesia Menulis Dalam Rangka Kebangkitan Teknologi Menuju Indonesia Emas 2045” dan menghadirkan motivator Ary Ginanjar Agustian yang sekaligus Founder ESQ dan CEO ESQ Group
Atas dasar pemikiran tersebut, Organisasi profesi Himpunan Peneliti Indonesia atau Himpenindo, kegiatan seminar ini bertujuan untuk memberikan motivasi dalam kerangka pembangunan karakter sumber daya manusia Indonesia dengan mengundang narasumber dan pembicara ahli dengan target peserta para peneliti, perekayasa, pranata nuklir dan fungsional lainnya.
Sejalan dengan itu, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan (Kemenristekdikti) sangat mengapreasi kepada penyelenggara atas acara yang sangat penting ini dan dikemas dalam forum dialog kebangkitan insan iptek.
“Kemenristekdikti sangat serius mendorong para peneliti, perekayasa dan seluruh insan Iptek untuk dapat berpartisipasi dalam pembangunan semua bidang fokus strategis untuk mewujudkan; Ketahanan Pangan Nasional, Energi, Kesehatan, Teknologi Informasi, Transportasi, Material Maju, Pertahanan, dan Maritim,” ujar Agus Puji Prasetyono pada sambutannya dan sekaligus membuka acara seminar tersebut.
Agus juga menambahkan, Seluruh insan iptek ditunggu akan inovasinya dalam mewujudkan harapan bangsa melalui inovasi untuk pembangunan ekonomi, daya saing, demi kesejahteraan bangsa Indonesia.
“Harapan saya kedepan Perguruan Tinggi dan Lembaga Litbang bisa bersinergi serta dapat menciptakan insan iptek yang tangguh dan berkompetensi tinggi, dan berdaya saing,” tegas Staff Ahli Bidang Relevansi dan Produktivitas Kemenristekdikti itu.
Setelah mengikuti kegiatan ini para peserta diharapkan dapat meningkatkan motivasinya, terbentuk karakternya yang lebih baik lagi, sehingga dapat menyumbangkan hasil karyanya di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi menuju Indonesia Emas tahun 2045.
Melalui Gerakan Indonesia Menulis, Marilah budayakan menulis, ekspresikan buah pikiran menjadi sebuah tulisan yang nantinya bisa bermanfaat bagi orang banyak, bermaanfaat bagi tumbuh berkembangnya Iptek serta inovasi karena cita-cita besar ini harus didukung sepenuh hati oleh seluruh elemen masyarakat. (ard)
www.dikti.go.id
by novi hadiransyah | Sep 2, 2016 | seputar
Pidato MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI Pada Peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-71 17 Agustus 2016 INDONESIA KERJA NYATA Bismillahirrahmanirrahim, Yang terhormat, …. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat pagi, dan salam sejahtera untuk kita semua. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan kekuatan bagi kita semua, sehingga kita masih diberikan kesempatan untuk menghadiri acara peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-71. Tujuh puluh satu tahun Indonesia merdeka merupakan rahmat yang tak ternilai harganya dari Allah Yang Maha Kuasa. Dengan kemampuan yang kita miliki, Indonesia menapak di jalan yang telah dibangun oleh founding fathers Bangsa kita, untuk mewujudkan sebuah negara yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong. Marilah kita ayunkan langkah bersama untuk bekerja secara nyata meneruskan pembangunan. Hanya melalui kerja nyata, cita-cita mulia bangsa kita sebagaimana ditegaskan dalam Pembukaan UUD 1945 dapat diwujudkan yakni dapat berdiri kokoh sebagai bangsa yang berdaulat. Kesadaran akan hal inilah yang mendasari pencanangan Gerakan Nasional “Indonesia Kerja Nyata” dalam memperingati hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-71. Bapak, Ibu dan hadirin sekalian yang saya hormati. Beberapa hari yang lalu, kita baru saja memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke 21. Perayaan tersebut merupakan wujud penghargaan dan apresiasi atas keberhasilan dan prestasi putera-puteri bangsa Indonesia yang gemilang di bidang iptek, selain itu juga dipamerkan berbagai produk inovasi untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat serta kemandirian dan daya saing bangsa. Pada kesempatan yang sama juga telah dicanangkan tahun 2016 sebagai Tahun Inovasi. Diharapkan melalui pencanangan tahun Inovasi ini, ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge based economy) dapat segera diwujudkan. Marilah kita lanjutkan cita-cita tersebut, dan kita isi kemerdekaan ini dengan komitmen dan semangat untuk terus bekerja nyata dalam menumbuh-kembangkan teknologi dan inovasi sebagai bekal bangsa Indonesia untuk mandiri dan berdaya saing di era globalisasi. Kita gelorakan Indonesia Kerja Nyata. Teknologi dan inovasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kita dan bahkan telah menjadi faktor penggerak pembangunan. Untuk itu kita tidak dapat lagi bertumpu pada sumberdaya alam (resource driven) yang akan habis jika dikonsumsi secara terus-menerus tetapi harus dapat melakukan terobosan dimana teknologi dan inovasi menjadi motor penggerak pembangunan (innovation driven). Pembangunan Indonesia memerlukan inovasi, sebagai tulang punggung industri dan untuk terciptanya ekonomi berbasis pengetahuan. Oleh karenanya, teknologi dan Inovasi, sekali lagi, harus menjadi bagian hidup kita sehingga kita bisa memperoleh nilai tambah dari keseharian kita, dan dari situlah ekonomi bangsa akan berkembang. Bapak, Ibu dan hadirin sekalian yang saya hormati. Inovasi merupakan sebuah proses yang antara lain ditentukan oleh tingkat keberhasilan riset dan pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi memegang peranan penting mempersiapkan putera-puteri bangsa, generasi penerus, menjadi inovator. Sementara itu, institusi riset memegang peranan penting untuk memberikan kesempatan kepada putera-puteri bangsa melakukan karya cipta inovatif. Peneliti dan inovator yang produktif masih sangat diperlukan oleh bangsa Indonesia. Jumlah dan kualitas peneliti dan inovator di perguruan tinggi maupun institusi riset perlu terus kita tingkatkan, disamping kualitas penelitian, publikasi ilmiah dan jumlah paten yang diperoleh, serta inovasi yang diproduksi. Komitmen Pemerintah terhadap upaya peningkatan kinerja penelitian dan inovasi akan terus ditingkatkan, terutama dalam peraturan dan regulasi, pendanaan dan peningkatan investasi, peningkatan kualitas dan peremajaan laboratorium, beasiswa bagi peneliti. Tanpa kerjasama dan komitmen dari bapak/ibu dan saudara-saudara, hal itu akan sia-sia. Bapak, Ibu dan hadirin sekalian yang saya hormati. Kemitraan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari strategi mengantarkan temuan penelitian menjadi inovasi dan produk iptek berskala pasar. Pemerintah mendorong terjalinnya kemitraan dengan berbagai lembaga dan industri yang akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas penciptaan inovasi. Dengan demikian, peneliti dan inovator bekerja tidak sendirian dalam menghasilkan inovasi, tetapi secara bersama-sama, konvergen dan sinergis dengan berbagai pihak. Pada akhirnya perguruan tinggi dan institusi riset yang memiliki peneliti dan inovator handal yang mampu menghasilkan produk inovasi yang secara signifikan meningkatkan meningkatkan daya saing dan kesejahteraan. Untuk mengolah temuan ilmiah hasil riset menjadi inovasi diperlukan proses hilirisasi yang melibatkan bukan hanya perguruan tinggi atau institusi riset saja, tetapi juga kolaborasi dengan peneliti dari institusi dalam dan luar negeri, kemitraan dengan industri dalam dan luar negeri, serta berbagai pihak lainnya. Sistem pengelolaan proses hilirisasi yang akan mentransformasi temuan ilmiah hasil riset menjadi sebuah inovasi yang berdaya saing perlu kita bangun bersama. Dengan pengelolaan yang tepat, diharapkan akan terjadi peningkatan jumlah produk inovatif yang berskala pasar. Bapak, Ibu dan hadirin sekalian yang saya hormati. Selanjutnya, inovasi harus terjadi bukan hanya di dunia industri saja, tetapi juga dalam berbagai aspek kehidupan untuk memberikan jawaban terhadap beragam tantangan yang dihadapi bangsa kita, misalnya kebakaran hutan, kemacetan lalu lintas, perubahan iklim, reformasi birokrasi, pembangunan infrastruktur, dan sebagainya. Dalam era globalisasi saat ini, Indonesia dihadapkan pada tantangan munculnya persaingan bebas dalam perdagangan antar bangsa. Adanya persaingan bebas ini akan menyebabkan Indonesia “diserbu” berbagai macam produk dan teknologi baru dari negara lain. Dengan inovasi, Indonesia tidak hanya mampu memenuhi kebutuhannya sendiri, tetapi bahkan juga dapat memenuhi pasar negara lain. Bapak, Ibu dan hadirin sekalian yang saya hormati. Dalam peringatan 71 tahun kemerdekaan Republik Indonesia, mari kita wujudkan Gerakan Nasional Ayo Kerja Nyata Gelorakan Inovasi di bidang kerja kita masing-masing. Mari kita bekerja nyata ciptakan berjuta produk hasil inovasi untuk kemajuan Indonesia. Dengan bekerja nyata, sesungguhnya kita merenda masa depan Indonesia – yang maju dan unggul. Dan hanya bangsa yang mampu menghasilkan inovasi akan menjadi bangsa besar yang unggul dan berdaya saing. Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua. Selamat bekerja secara nyata dan gelorakan inovasi. Dirgahayu 71 tahun Indonesia Merdeka! Wabillahit taufiq walhidayah, Wassalamualaikum warahmatullaahi wabarakatuh. Jakarta, 17 Agustus 2016 Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir